Lahir : Magelang, 9 Juli 1898
Wafat : Ngawi, 10 September 1948
Makam : Magelang
Raden
Mas (R.M.) Suryo memiliki latar belakang pendidikan kepamongprajaan antara lain
OSVIA dan Bestuurs School. Selain itu Suryo juga pernah mendapat pendidikan
polisi di Sukabumi.
Awal
karirnya dirintis saat ia bekerja sebagai pegawai pamongpraja di Ngawi,
kemudian sebagai mantri di Madiun, dan pada masa penjajahan Belanda sebagai
Bupati Magetan. Pada masa penjajahan Jepang, Suryo diangkat sebagai Syucokan (Residen) di Bojonegoro.
R.M.
Suryo kemudian diangkat sebagai Gubernuh Jawa Timur pertama setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Ibukota Provinsi Jawa Timur ini berkedudukan di Kota
Surabaya.
Tanggal
23 Oktober 1945, pasukan sekutu (AFNEI) dari Brigade 49 di bawah pimpinan
Brigjen AWS Mallaby mendarat di Surabaya. Kedatangan AFNEI sebenarnya bertujuan
melucuti pasukan Jepang dan memulangkannya ke negeri asal mereka. Namun,
ternyata pasukan Belanda turut membonceng dan ingin menjajah Indonesia kembali.
Kemudian terjadilah pertempuran yang menewaskan Brigjen Mallaby.
Sekutu
menjadi amat marah dan mendatangkan pasukan tambahan di bawah pimpinan Mayjen
R.C. Mansergh. Tanggal 9 November 1945, sekutu mengultimatum agar para pejuang
Surabaya menyerah. Masih di tanggal yang sama, R.M. Suryo segera melakukan urun
rembuk dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Hasilnya, 9 November 1945, pukul
23.00 Wib melalui siaran radio R.M. Suryo menyatakan menolak ultimatum Inggris.
R.M. Suryo juga memerintahkan Rakyat Surabaya untuk siap berperang melakukan
perlawanan. Maka pada tanggal 10 November 1945 terjadilah pertempuran besar-besaran
yang sering disebut sebagai Pertempuran 10 November.
Tahun
1947, R.M. Suryo diangkat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA).
Tanggal 10 September 1948, R.M. Suryo diculik dan dibunuh oleh gerombolan PKI
disaat sedang melakukan perjalanan dinas ke Ngawi. Ketika itu PKI sedang
bersiap untuk melakukan pemberontakan. R.M. Suryo mendapat gelar pahlawan
kemerdekaan nasional seperti tertera pada SK Presiden RI No. 294 Tahun 1964.
Sumber:
Ajisaka, Arya. 2004. Mengenal Pahlawan
Indonesia. Jakarta: Kawan Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar